Selasa, 24 Oktober 2017

ESPRESSO

Mungkin kalian sudah tidak asing dengan kata Espresso, tapi tau tidak kalau banyak yang salah kaprah tentang espresso itu. Dulu di CK Cafe sering  kejadian aneh dan lucu apabila tamu pesan single espresso ataupun double espresso, kejadiannya lucu-lucu diantaranya mencampurkan espresso ke es kosong yang kami sediakan untuk menghilangkan rasa pedar dimulut, ada juga yang mengatakan seperti ini "Ini kopi apa obat?" sambil meludah untuk menghilangkan rasa pahit di mulutnya, dan banyak kejadian lucu lainnya hahahahahaha.
Tapi Jujur bagi saya itu semua proses, proses dimana saya berjuang untuk memasyarakatkan kopi di kota kelahiran saya ini. caileee  berjuang, pahlawan kaleeeeee!!!
Okelah kita bahas aja langsung, apa sih sebenarnya espresso itu ?

Espresso adalah ekstrak dari biji kopi yang diproses dengan mesin tekanan tinggi. Oleh karena itu, bisa dibilang bahwa espresso adalah saripati dari biji kopi berupa secangkir kopi cair yang padat dan kental dalam single shot cup atau double shot cup.

Istilah espresso berasal dari Italia, dimana istilah ini pertama kali digunakan pada awal tahun 1900-an. Apabila diterjemahkan secara bebas, maka arti dari espresso adalah ‘secangkir kopi yang diseduh secara ekspres hanya untuk anda’. Sebuah istilah yang indah bagi para pecinta kopi.
Setelah kita mengerti apa itu espresso, maka kita akan mulai membahas mengenai apa yang membuat sebuah espresso istimewa dan berbeda dengan minuman kopi lainnya.

Apakah biji kopi untuk membuat espresso berbeda dengan biji kopi lainnya?

Sebenarnya bukan biji kopilah yang membedakan espresso dengan minuman kopi lainnya. Oleh karena kepopuleran minuman ini, espresso sering dijadikan sebagai topik utama pemasaran biji kopi dan hal ini membuat beberapa orang merasa bahwa hasil seduhan dari biji kopi istimewa otomatis disebut sebagai espresso. Dan tentu saja, sebenarnya anda bisa membuat espresso dari biji jenis apapun yang anda sukai.

Apakah campuran dari biji kopi untuk membuat espresso berbeda dengan campuran biji kopi untuk minuman lainnya?

Campuran dari biji kopi memang adalah sebuah hal yang penting untuk membuat secangkir kopi yang harum dengan cita rasa maksimum, namun bukan berarti campuran dari biji kopi tertentu membuat hasil seduhan kopi tersebut bisa disebut sebagai espresso. Meskipun memang ada campuran dari biji kopi tertentu memang dibuat khusus untuk membuat espresso yang berkualitas tinggi, namun tanpa melalui proses ekstraksi mesin espresso, hasil seduah dari campuran biji kopi tersebut bukanlah espresso.

Apakah ada hasil sangrai biji kopi yang khusus untuk espresso?

Tentu saja hal ini tidak benar. Di California, anda bisa melihat espresso dengan biji kopi yang disangrai dark roast. Di Pantai Timur Amerika Serikat, espresso dengan biji kopi yang disangrai light roast lebih populer. Sementara di Italia Utara, biji kopi yang disangrai medium roast lebih sering digunakan, sehingga bisa dibilang bahwa anda bisa memakai biji kpi dengan tingkat sangrai apa saja sesuai dengan selera anda untuk membuat espresso.

Sumber :
http://kopijayakarta.com/news/7/Apa-itu-Espresso-dan-Apa-yang-Membuatnya-Istimewa

Senin, 23 Oktober 2017

Apa Sih Single Origin Itu ?

Halloooooo Semua !!!!
Asli sudah lama ga nulis-nulis di blog walaupun sebatas copy paste hahahaha, Ntah kenapa naluri untuk menulis tiba-tiba muncul setelah saya menjalankan satu tahun CK Cafe. Oh ya, sebelum masuk ke pembahasan tentang single origin, saya mau mengenalkan dulu CK Cafe. CK Cafe adalah salah satu cafe/ coffeshop/ warkop yang ada di salah satu kota kecil yang ada di Sumatera Utara tepatnya di Aek Kanopan, Kecamatan Kualuh Hulu, Kabupaten Labuhanbatu Utara.
CK Cafe adalah nama usaha yang saat ini saya kelola setelah banting stir dari usaha saya sebelumnya yaitu warnet.
Selain menjual kopi CK Cafe jg menjual non coffee, makanan, baik itu makanan ringan maupun makanan berat. CK Cafe sendiri mempunyai 2 cabang dan dalam banyaknya keterbatasan yang kita rasakan, kita punya mimpi untuk mendunia dan menduniakan LABURA melalui kopi
karena menurut kita tidak ada yang tidak mungkin, Italia saja mampu menjadi icon kopi padahal bukan negara penghasil kopi, apalagi kita yang termasuk 4 besar negara penghasil kopi di dunia..
Jadi panjang lebar nih mukadimahnya hihihi... 
ok back to topic, langsung aja kita bahas soal single originnya.. 
Single origin adalah istilah yang akrab dengan era gelombang kopi ketiga. Tapi, sesungguhnya apa single origin itu?

KATA single origin pun sebenarnya bukan istilah yang asing lagi di era third wave sekarang, namun faktanya tidak semua penggemar kopi ternyata benar-benar mengerti istilah ini. Belum lama ini saya ketemu seorang penggemar kopi konvensional garis keras (baca: penyuka kopi hitam, kental, asli tanpa campuran apa-apa) yang sepertinya sudah mafhum betul tentang kopi—saya sampe segan. Ehehe. Ketika mengobrol tentang tren pergerakan kopi, ia justru tidak tahu. Nah, itu kejutan. 😀

Sebuah analogi yang umum terjadi juga seperti ini: seandainya kita menyajikan 8 cangkir kopi manual brew berbeda di atas meja yang sama, lalu disajikan kepada mereka yang belum mengenal kopi, barangkali mereka akan menganggap semua kopi di meja itu sama. Atau, ya, paling banter ditanya, “itu kopi, ya? Kok warnanya nggak hitam?”. Lol. Tapi coba misalnya, kopi itu diberikan kepada mereka yang sudah terbiasa dengan manual brew, tentu persepsinya akan berbeda. Setiap cangkirnya akan terasa tak sama meski warnanya serupa. Kenapa bisa seperti gitu? Ya, itulah keajaiban (kopi) single origin yang sedang kita bicarakan ini. Ehehe.

Penjelasan sederhananya, single origin adalah asal mula atau sumber pertama tempat kopi itu berasal. Umumnya, single origin selalu mengacu kepada satu wilayah, tempat, atau daerah spesifik dan tak bisa direkayasa.

Sementara kebalikan dari single origin adalah (kopi) blend yang juga banyak digemari. Kopi blend adalah jenis yang mengombinasikan biji kopi dari berbagai area berbeda untuk mendapatkan citarasa yang diinginkan. Misalnya, katakan saja ada peminum kopi yang tidak suka karakter yang terlalu bitter tapi juga tak terlalu doyan rasa yang ringan dan fruity, maka pilihan yang dirasa cocok adalah dengan mencampurkan kopi Gayo dengan Java. Misalnya.

Buah kopi Panama Geisha
Single origin bermula dari daerah asal dimana kopi itu ditanam.
Single origin bisa berarti wilayah darimana kopi itu berasal

Jika kita berbicara tentang dunia kopi, atau wilayah penanaman kopi, maka ruang lingkupnya akan luas sekali. Ada cukup banyak Negara di dunia ini yang menghasilkan kopi sehingga jika ditanya “itu kopi apa?” dan hanya dijawab “kopi Arabika” tentunya tidak akan relevan lagi di jaman third wave yang serba spesifik ini.

Masing-masing negara penghasil kopi, berikut regionalnya, tentu memiliki teknik menanam kopi, berikut varietas favoritnya masing-masing. Jika di Indonesia varietas yang umum adalah Arabika, di Afrika bisa saja Bourbon, di Amerika Latin adalah Caturra, dan sebagainya. Single origin di sini “berfungsi” untuk menyempitkan asal dan varietal kopi-kopi yang ragamnya luar biasa banyak itu untuk membuatnya spesifik, khas, dan partikular. Dengan kata lain, single origin di sini berbicara tentang area, wilayah atau daerah khusus yang digunakan sebagai tempat menanam kopi itu. Kopi Gayo (Atu Lintang), Sidikalang, Java (Andung Sari) , Flores (Manggarai), atau Papua (Wamena) adalah beberapa contohnya.

Selain area, single origin juga bisa berasal dari satu pertanian khusus atau daerah yang berada di sekitar areal pertanian kopi tersebut. Misalnya, kopi Costa Rica single origin Las Lajas Perla Negra. Kopi ini berasal dari satu perkebunan besar Las Lajas yang dimiliki oleh keluarga The Chacón Solano. Umumnya, meski tidak selalu, kopi-kopi dari Amerika Latin kebanyakan berasal dari satu pertanian besar yang dimiliki turun-temurun oleh keluarga.

Di luar itu, single origin pun bisa juga berasal atau mengacu kepada koperasi dimana kopi itu dikumpulkan dan diolah. Misalnya, Negara-negara Afrika seperti Ethiopia dan Kenya yang kebanyakan para petaninya bekerja di pertanian kecil. Sepanjang kopi-kopi itu diproses dan diolah dalam washing station atau pusat pengolahan kopi yang sama, maka itu juga bisa berarti single origin.

Single origin juga bisa berarti sebuah varietal, jenis atau mutasi tertentu

Di beberapa perkebunan kopi di Amerika Latin, para petani besarnya sudah mulai mengembangkan varietal baru di luar varietas yang ada selama ini. Jika selama ini Geisha dari Panama atau caturra dianggap andalan dari Amerika Latin, maka belakangan jenis itu pun dirasa kurang cukup. Eugenioides adalah salah satu varietal baru yang dikembangkan di sana. Varietal ini pun bisa disebut dengan single origin.

Contoh lain yang paling gampang ditemui adalah “kasusnya” peaberry. Kopi peaberry adalah hasil mutasi natural yang bisa ada di pohon kopi tanpa memandang darimana asal kopi itu. Bentuknya yang berbiji tunggal dianggap salah satu keistimewaan yang membuat karakter rasanya lebih intens mengingat bijinya yang konon lebih mudah di-roast. Masalahnya, kita tidak bisa menentukan di pohon apa atau seberapa banyak peaberry ini akan terkumpul. Bisa dibilang, kemunculannya random di setiap pohon kopi. Biasanya peaberry ini akan dikumpulkan pada saat proses pengolahan kopi dan pemilahan. Maka peaberry bisa saja “berasal” dari Sidikalang, Java atau bahkan Papua. Dan itu juga merupakan single origin.

Kenapa single origin?

Jawaban singkatnya, ya, karena kopi itu sebenarnya jauh lebih nikmat jika dicicipi sebagaimana ia adanya. Setiap kopi memiliki karakter masing-masing yang membuatnya unik dan menarik. Single origin adalah cara yang bisa membawa kita menikmati keunikan dari masing-masing karakter kopi tersebut—menurut saya.

Selain itu, para petani kopi juga –setidaknya– akan terkena imbas positifnya juga. Kopi-kopi single origin umumnya diolah dengan serangkaian proses yang memerhatikan standar tertentu. Kalau peminatnya banyak, maka petani kopi pun jadi ikut “bersemangat” dalam mengusahakan kopinya berkualitas. Beberapa wilayah penting penghasil kopi di Indonesia beberapa tahun terakhir sudah mulai tanggap dan peduli untuk memproses dan mengolah kopi mereka (dengan benar), meski jumlahnya belum sebanyak di Amerika Latin. Ya, mari berdoa saja semoga saja di masa depan Indonesia bisa menjadi (salah satu) negara penghasil single origin yang cukup diperhitungkan.  🙂

Selamat minum kopi single origin!

Sumber:
https://majalah.ottencoffee.co.id/apa-sebenarnya-kopi-single-origin-itu/?gclid=EAIaIQobChMI2oKzntiG1wIVlY5oCh25iAScEAAYASAAEgKzNvD_BwE